Tuesday 27 November 2012

Ketika Semesta Berkonspirasi pada Kisah Cinta Kita




Bicara soal jatuh cinta dan sakit hati, masing-masing orang pasti pernah merasakan. Seseorang nggak akan pernah mungkin sakit hati kalo nggak pernah jatuh cinta, begitupun sebaliknya, seseorang nggak akan pernah jatuh cinta kalo nggak pernah sakit hati. Walaupun jatuh cinta dan sakit hati itu sepaket, bagaikan SBY dan bu Ani Yudhoyono, namun luka karena sakit hati dan penyembuhnya justru selalu dijual terpisah.
Jatuh cinta dan sakit hati berada di antara pertemuan dan perpisahan. Masing-masing orang memiliki ceritanya sendiri, tentang bagaimana pertemuan mereka, jatuh cinta, sakit hati, ataupun hingga mengalami perpisahan. Beberapa orang ada yang dengan gampangnya jatuh cinta karena pandangan pertama. Misalnya seperti yang dialami oleh pasien yang pernah gue temui, dia bertemu dengan seseorang yang sekarang menjadi suaminya, di sebuah Mall. Pandangan mata mereka bertemu, kemudian ngobrol, dilanjut tuker nomor HP dan BB, langsung deh 2 hari kemudian jadian.
Jaman SMA, ketika gue ikut serta dalam bakti sosial di sebuah desa di daerah Bantul, gue dikejutkan oleh tabrakan motor yang nggak begitu keras, tapi cukup mengagetkan warga sekitar. Seorang perempuan berseragam SMA ditabrak dari arah selatan oleh seorang lelaki berseragam serupa, putih abu-abu. Beberapa saat kemudian setelah gue dan temen-temen lainnya membantu menegakkan kembali motor perempuan tersebut yang jatuh, sang lelaki berseragam SMA malah mendekati korban untuk meminta maaf, berkenalan dan meminta nomor HP, terus jadian. Semudah itukah bertemu dengan belahan jiwanya? Jawabannya, enggak semua sama.
Gue sering nonton adegan pertemuan di FTV, kebanyakan memang awal pertemuan mereka (pemeran utama) selalu tabrakan di suatu tempat, misalnya tabrakan di lorong sekolah, buku-buku yang dibawa pemeran utama wanita jatoh, kemudian sang pria dengan sigap membantu membereskan buku-buku yang berserakan, kemudian keduanya bertatapan, lalu kenalan, jatuh cinta, 10 menit kemudian jadian. Atau ada lagi adegan yang sering banget terjadi adalah pemeran perempuannya kecipratan air kubangan bekas hujan yang dengan atau tidak disengaja oleh pemeran laki-lakinya yang lagi naik mobil. Pada awalnya si pemeran perempuan marah-marah, tapi akhirnya jadian juga sama lawan mainnya.
Agak absurd memang cerita di dalam FTV dan sinetron. Bahkan adegan di kamar dan di rumah sakit jauh lebih absurd dari kisah pertemuan dua pemeran utama dalam sebuah FTV maupun sinetron, pasien yang baru saja pingsan dan didiagnosis oleh dokter FTV tersebut menderita hipotensi alias darah rendah, bisa-bisanya masih terlihat bugar dengan make up yang tancap lengkap serta warna gincu yang menggelora. Begitu absurdnya tiap adegan di FTV dan sinetron, tetep aja menginspirasi gue untuk berkhayal bagaimana semesta melakukan konspirasi pertemuan saya dengan seseorang yang sepertinya masih disimpen oleh Yang Kuasa. Mungkin kalau konspirasi semesta selalu gue alami, bisa jadi berkali-kali gue kecipratan kubangan bekas air hujan, atau nubruk orang yang lagi jalan.

Semesta mungkin berkonspirasi dalam mempertemukan dua insan, namun bukan kapasitas semesta untuk membuat kedua insan tersebut berpisah, karena hanya Allah yang merancang itu semua secara sepaket.


No comments:

Post a Comment