Sincerely,
Jerawat.
Dear Nona-ku, Haruskah ada kewajiban untuk mencukur diriku dan teman-teman ketika Nona akan wisuda? Tahukan Nona, bahwasannya suatu saat, ketika kami mulai tumbuh lagi, kami akan tumbuh membabi buta bagai semak belukar yang tak tertata rapi. trust us!
Sincerely,
Alis Mata.
Dear Nona-ku, Aku tahu betapa banyaknya orang yang merindukanmu, bahkan di setiap hela nafas dan desiran kentut mereka. Tapi layakkah aku merasa bahagia ketika perlahan aku mulai rontok satu-persatu karena ulah orang-orang yang merindukanmu?
Sincerely,
Bulu Mata.
Dear Nona-ku, Tahukah Anda bahwa caraku untuk ikut bahagia ketika Nona bahagia adalah dengan menonjolkan diriku hingga offside dan menjulur keluar membabon buta. Tapi jika itu memang mengganggu, maafkan aku setulus hati, jiwa, raga, dan batin Anda.
Sincerely,
Bulu Hidung.
To Be Continued...
No comments:
Post a Comment