Tuesday, 7 February 2012

A LOVE LETTER FOR "YOU"


Hujan mulai jatuh membasahi bumi secara berjamaah di malam ini. Secangkir susu jahe hangat mampu menangkal dinginnya malam. Entah mengapa, tetapi impuls otak gue tiba-tiba menghantarkan gue untuk duduk di teras, memandang rintik hujan yang seolah memiliki ikatan batin kuat dengan hati gue, yah hati gue yang mulai galau pada malam itu. Gue ingin galau gue lebih berkualitas sehingga dapat menghasilkan sebuah kata move on yang akan berlanjut menjadi sebuah tindakan untuk keluar dari labirin galau yang menyiksa. Tsaaaahhh.. entah kenapa tapi, kalimat gue terkesan najis menye-menye banget ya? Kalimat yang secara coming soon bakal gue tulis setelah paragraph ini pun akan terdengar agak jijai bajai, bahkan bisa bikin otak gue geser ke selangkangan. Haha, padahal nggak gitu-gitu juga sih.. hanya saja gue jarang banget nulis sesuatu seserius ini. tsaaahhh...
Eniwei, gue pernah berucap bahwa “hujan adalah pembawa pesan terbaik. Pesan rindu, pesan galau, maupun pesan amarah, semua mampu dipahami dan disampaikan oleh rintik hujan”. Maka cobalah untuk berbicara pada hujan. Saat hujan kali ini pun, gue sedang mencoba untuk menulis sebuah pesan untuk calon pendamping hidup yang entah belum gue ketahui sosoknya. Dari surat ini, kusampaikan segala pesan gue kepada Allah, Tuhan Seru Semesta Alam, melalui hujan, karunia yang Dia ciptakan untuk menyapa bumi di malam ini. aseekk..
gue dengan niat yang membabi buta dan menganjing kencing, menulis surat ini. mari kita samakan persepsi. surat ini aku tulis buat seorang cowok tulen, bukan cewe lho ya. bukan juga sosok cowok gay kayak Som anak BCN Udonthani Thailand yang pernah gue ceritain di twitter. bukan juga kambing etawa belakang rumah yang lagi makan rumput bertelanjang dada dan paha...
sekletep, tarakdungces...
SURAT CINTA UNTUK “KAMU”
Saat gue menulis surat ini, di hadapan gue terlihat sebuah bendera yang berkibar syahdu di tiang bendera, namun gue nggak tahu siapa yang sedang berkibar di hati gue dan gue pun nggak tahu siapa yang berkibar di hati KAMU.
Saat gue menulis surat ini, terbayang keras di otak gue bahwa gue adalah makmum, dan KAMU adalah imam gue. Imam hidup yang akan selalu mendampingi gue hingga kapanpun.
Pada saatnya ketika kita ketemu nanti, gue nggak butuh seribu mawar seperti yang diberikan marwan di iklan XL. KAMU cukup kasih gue setangkai cinta yang berisi berjuta perhatian serta kasih sayang, yang tak kunjung padam hingga kapanpun.
KAMU, KAMU, KAMU, selalu KAMU yang gue harapkan dapat merepresentasikan sebuah kesempurnaan. Gue tahu, nggak ada yang Sempurna kecuali Allah, tapi setidaknya KAMU adalah sosok sempurna di mata gue.
Buat gue Dewa 19 itu nggak ada sepanjang jaman, yang ada hanyalah DEWA itu KAMU!
Buat KAMU, yang gue belum tahu siapa, gue harap ketika kita bersama nanti, cinta kita ibarat rambut. Walaupun dipangkas habis, akan selalu tumbuh.
Buat KAMU, yang gue belum tahu siapa, ketika gue ketemu KAMU nanti, gue pengen bilang “Taj Mahal memang salah satu keajaiban dunia, tapi KAMU adalah keajaiban dalam hatiku dan hidupku”.
Gue pengen, ketika gue berada di samping KAMU, jantung gue berdetak bukan DAG DIG DUG, tapi:
ALLAH, ALLAH, ALLAH, sungguh MULIAnya ENGKAU menciptakan MAKHLUK TERINDAH seperti kamu.
ALLAH, ALLAH, ALLAH, sungguh MULIAnya ENGKAU menciptakan MAKHLUK TERINDAH seperti kamu.
ALLAH, ALLAH, ALLAH, sungguh MULIAnya ENGKAU menciptakan MAKHLUK TERINDAH seperti kamu.
Buat KAMU, yang ehm, calon pendamping hidup gue nantinya, bantulah gue untuk senantiasa bisa selalu ada di jalan Allah, senantiasa dapat mengingat Allah kapanpun, hingga setiap nafas yang gue hirup dan hembuskan hanya ada satu nama yang gue sebut, yaitu Allah, hanya Allah. Buat KAMU yang entah gue belum tau sosok KAMU, bimbinglah gue.
Buat KAMU, yang mungkin ada di sekitar gue,  kita hanya terpisah waktu, dan ketika Allah sudah menentukan kapan waktu kita bertemu, maka gue harap gue akan selalu berzikir, mengucap SUBHANALLAH, indahnya ciptaanMU ini Ya RABB..
Ya Allah, jagalah dia untukku, hingga saatnya nanti Kau pertemukan kami. Ya Allah, berikanlah jodoh yang terbaik untukku. Jagalah pula diriku untuknya… bantulah dia untuk dapat membimbingku nanti…
amin.

No comments:

Post a Comment