Sunday, 15 January 2012

SAYONARA PUSKESMAS MERGANGSAN :(

Per 31 desember 2011 silam, gue udah nggak magang di puskesmas mergangsan lagi. Ya walaupun cuma 4 bulan gue magang di sana, dari sebelum wisuda, gue udah merasakan kenyamanan di sana. Gue sedih ketika kontrak gue udah habis, gue nangis ketuban dan hampir mimisan sebaskom. Gue masuk ruang VK dan gue showeran air klorin, dan luluran mekonium. *lebay,gak usah percaya*

Pada saat gue berencana dan berniat untuk perpanjang kontrak, gue dihadapkan dengan kata-kata yang agak nggak enak didenger dari seorang pegawai (bapak-bapak) di sana, “Lho kamu kan kontraknya dari awal cuma 3 bulan, ini aja udah saya kasih injury time 1 bulan. Ya kalo kamu mau perpanjang sih boleh-boleh aja, tapi ngantri banyak banget. Tuh ada setumpuk yang mau magang di sini. Ya kasih kesempatanlah buat temen-temen lain yang mau magang juga. Kamu udah dapet banyak pengalaman kan di sini? Kalo kamu mau, bulan februari dapet jatahnya, tapi saya juga nggak yakin, soalnya ada juga yang mau masuk februari.” Berdasarkan kata-kata bapak itu yang panjang dan cenderung mbulet, yang nggak pasti juga, ya UAS aja deh, Udah Akhiri Saja.

Buat gue, puskesmas mergangsan memberikan kesan tersendiri. Karena di sini, gue belajar banyak yang nggak gue peroleh dari jaman praktek klinik selama kuliah. Di sini gue temukan beragam pasien yang gue anggap sebagai guru gue. Coba bayangkan mana ada pasien yang mau perineumnya dijahit oleh bidan kacangan yang baru lulus 3 minggu yang lalu? Dan gue njahit secara keseluruhan! Ternyata di sini ada, mereka memberikan kepercayaan buat gue untuk belajar. Karena mereka, gue bisa belajar banyak di sana.

Dokter residen obsgyn di sana pun menyenangkan. Masing-masing dokter memberikan kesan beragam yang nggak akan terlupa di ingatan. Dari mulai yang cakep, yang jelek ngaku cakep, yang pinter, sampe yang judesnya mirip mak lampir beranak di jamban pun ada. Oke, now I’m going to say thank you to dr. Dito, dr. Rosa, dr. Dhana, dr. Ari, dr. Lili, dr. Fahmi, dr. Herlina, dr. Tedjo, dr. Luga. (yang nggak gue sebut namanya, berarti merekalah yang ‘jelek ngaku cakep’, atau yang ‘judes mirip mak lampir beranak di jamban’). Terimakasih untuk bimbingan dan ilmu yang diberikan untuk saya dan teman-teman. Semoga sukses di kemudian hari.

Yang jelas dari semua yang membimbing, ngasih masukan, saran, dan kritik, ya Bidan-bidan Mergangsan lah yang berperan. Di awal gue magang, gue berencana bahwa mergangsanlah tempat latihan gue untuk persiapan uji kompetensi. Dan nyatanya memang bener, bidan-bidan mergangsan berperan banget membantu gue untuk bisa lolos uji kompetensi. Nggak hanya itu, peran untuk membimbing pun nyata terlihat, dari yang awalnya gue nggak terlatih untuk nolong persalinan, untuk haecting, untuk ngasih asuhan kebidanan, sampe akhirnya gue rasa gue cukup mampu untuk melakukan itu. Ya walaupun gue sadari banyak hal yang belum bisa gue lakukan, tapi setidaknya gue sedang dalam tahap berusaha. Mereka memberikan kepercayaan ke gue dalam pengambilan keputusan klinik, walaupun memang tidak sepenuhnya, tapi gue belajar bertanggung jawab atas itu semua.

Pada akhir magang, gue merasakan ketidaknyamanan oleh karena suatu hal, tapi di luar semua itu, I wanna say I love you my big mommas! The best midwives ever! The friendly – midwives ever! Bu Rini, Bu Puji, Bu Sufi, Bu Yam, Bu Sumiyati, Bu Nunung, Bu Dwi, Bu Yuni, Bu Sumilah, Mbak Sherly. Terimakasih atas semuanyaaaaaaa




No comments:

Post a Comment